sports
Sejarah Piala Sudirman: Mengapa disebut 'Sudirman'?

Sejarah Piala Sudirman: Mengapa disebut 'Sudirman'?

Dalam dunia bulu tangkis, ada berbagai turnamen yang menampilkan keterampilan dan bakat pemain dari berbagai negara.
Salah satu turnamen yang memiliki tempat khusus di hati penggemar bulutangkis Indonesia adalah Sudirman Cup atau Piala Sudirman.
Piala Sudirman 2025 akan digelar pada 25 April hingga 4 Mei 2025 di Gimnasium Fenghuang, Xiamen, China.
Tapi pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana turnamen ini mendapatkan namanya? Mari selami sejarah dan asal-usul Piala Sudirman.
Piala Sudirman adalah kejuaraan beregu bergengsi di dunia bulutangkis, mirip dengan Piala Thomas dan Piala Uber.
Piala Thomas adalah acara beregu pria, sedangkan Piala Uber untuk tim wanita.
Piala Sudirman, di sisi lain, adalah turnamen beregu campuran di mana kelima disiplin ilmu, termasuk tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, dipertandingkan.

Sejarah Piala Sudirman
Bertentangan dengan kepercayaan populer, Piala Sudirman tidak ada hubungannya dengan Jenderal Sudirman, tokoh terkemuka dalam sejarah Indonesia.
Sebaliknya, ini dinamai karena seorang Dick Sudirman, atlet Indonesia yang memainkan peran penting dalam dunia bulu tangkis.
Ini diawali dengan Dick Sudirman yang meninggal dunia pada 10 Juni 1986 karena stroke.
Pada Agustus 1986, Suharso Suhandinata, Wakil Presiden Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) saat itu, menulis surat kepada Presiden Federasi Bulutangkis Internasional (IBF), Arthur Jones, untuk memperingati kontribusi Sudirman.
Dalam surat tersebut, Suhandinata mengusulkan gagasan menciptakan sesuatu yang nyata untuk menghormati warisan Dick Sudirman.
Dia juga meminta IBF untuk mempertimbangkan saran Indonesia untuk menyelenggarakan kompetisi yang dinamai Sudirman.
Proposal tersebut dibahas dalam pertemuan Dewan IBF pada 1986. Dua tahun kemudian, IBF mengonfirmasi pembentukan kejuaraan dunia beregu campuran, yang akan diberi nama Piala Sudirman.

Karena jadwal turnamen yang padat, IBF memutuskan untuk menyelenggarakan Piala Sudirman bersamaan dengan Kejuaraan Dunia.
Keputusan ini memastikan bahwa Piala Sudirman akan mendapat perhatian dan pengakuan yang layak.
Namun siapa sebenarnya Dick Sudirman, hingga layak mendapatkan kontribusi besar?
Dick Sudirman, lahir pada 29 April 1922, di Pematang Siantar, Sumatera Utara, adalah salah satu pendiri Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) pada 1951.
Setahun kemudian, ia menjadi Ketua PBSI.
Di bawah kepemimpinan Sudirman, Indonesia meraih banyak kesuksesan, termasuk memenangkan Piala Thomas pada tahun 1958, yang menandai awal dominasi Indonesia di bulu tangkis internasional.

Indonesia telah memenangkan Piala Thomas sebanyak 14 kali, yaitu pada 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000, 2002, dan 2020.
Kontribusi Sudirman tidak terbatas pada Indonesia saja; dia juga memainkan peran penting dalam menyatukan Federasi Bulutangkis Dunia.
Pada Februari 1978, Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) terpecah, menghasilkan pembentukan kelompok yang disebut Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Sudirman, yang memiliki koneksi di dunia organisasi, menginisiasi pertemuan informal di Bandung pada 28 Mei 1979.
Dalam pertemuan tersebut, Sudirman mengusulkan pembentukan kelompok studi kerja yang terdiri dari tokoh-tokoh terkemuka dari kedua federasi untuk mencari solusi.
Dia juga menyarankan untuk menyelenggarakan pertandingan persahabatan antara pemain dari kedua federasi.
Proposalnya diterima, dan pada 28 Mei 1981, kedua organisasi bergabung, membawa persatuan ke dunia bulu tangkis dan melahirlkan
Piala Sudirman, bukan hanya turnamen bulu tangkis, tapi juga penghormatan kepada individu luar biasa yang mendedikasikan hidupnya untuk olahraga.
Ini berfungsi sebagai pengingat kontribusi Dick Sudirman terhadap bulutangkis Indonesia dan internasional.

Piala Sudirman terus menjadi platform bagi negara-negara untuk menunjukkan bakat dan hasrat mereka terhadap olahraga ini, semakin memperkuat warisan Dick Sudirman di dunia bulutangkis.
Sekarang, sudah siap dukung atlet timnas Indonesia berlaga di Piala Sudirman 2025?
Konten ini dihasilkan dari kecerdasan buatan (AI). Glance/InMobi tidak bertanggung jawab atas isi konten tersebut.