international
Identik dengan sepak bola, bagaimana Liverpool bisa dikenal sebagai Kota Musik?
Identik dengan sepak bola, bagaimana Liverpool bisa dikenal sebagai Kota Musik?
Rasanya Liverpool, Inggris, tidak bisa dipisahkan dengan klub sepak bola yang memiliki nama sama seperti kota tersebut.
Kota ini sangat identik dengan klub sepak bola berlambang liver bird pada ‘jersey’ yang didominasi warna merah itu.
Walau sebenarnya, Liverpool juga identik dengan hal lain di luar sepak bola atau pelabuhan. Kota ini dikenal dekat dengan musik.
Sejak 2015, Liverpool telah memegang gelar bergengsi UNESCO City of Music. Status ini menjadikannya kota kedua di Britania Raya yang mendapatkan status itu setelah Glasgow.
Pengakuan ini diberikan kepada Liverpool karena keberadaan komunitas musik ‘live’ yang dinamis, pendidikan musik, serta kemampuannya untuk membina dan memelihara musisi berbakat.
Salah satu faktor kunci yang berkontribusi pada status Liverpool sebagai City of Music adalah kehadiran The Liverpool Philharmonic Orchestra.
Dengan sejarah yang kaya selama lebih dari 185 tahun, orkestra terkenal ini telah menjadi bagian penting dari warisan Liverpool.
UNESCO mengakui kontribusi signifikan orkestra terhadap lanskap musik kota sehingga memperkuat reputasi Liverpool sebagai salah satu pusat musik.
Apalagi, diskusi tentang warisan musik Liverpool tidak lengkap tanpa menyebutkan The Beatles. Band legendaris yang lahir di kota ini.
Jejak The Beatles dapat ditelusuri di museum bernama The Beatles Story yang terletak di kompleks Royal Albert Dock.
Sejak dibuka pada 1 Mei 1990, museum ini telah menjadi tempat penting bagi penggemar The Beatles. The Beatles Story memiliki artefak langka seperti kacamata ikonik John Lennon dan gitar pertama George Harrison.
Kombinasi The Beatles, Liverpool Philharmonic Orchestra, dan komunitas musik live memantapkan Liverpool sebagai kota musik.
Konten ini dihasilkan dari kecerdasan buatan (AI). Glance/InMobi tidak bertanggung jawab atas isi konten tersebut.
