travel_and_lifestyle

Apa itu 'stecu', tren baru lagi di medsos?

Apa itu 'stecu', tren baru lagi di medsos?



Akhir-akhir ini, media sosial dipenuhi dengan berbagai istilah baru yang menjadi tren.

Salah satu yang sedang viral dan sering digunakan oleh warganet adalah kata ‘stecu’.

Barangkali, Anda juga sudah beberapa kali menjumpai istilah ini saat menonton video.

Istilah ‘stecu’ termasuk ke dalam bahasa gaul kekinian yang baru muncul dan langsung populer. Karena kemunculannya yang tergolong baru, tidak semua orang langsung memahami maknanya.

Kepopuleran istilah ini menimbulkan rasa penasaran di kalangan pengguna media sosial.

Banyak yang bertanya-tanya, sebenarnya apa arti kata ‘stecu’ yang sedang ramai dibicarakan ini?

Arti Stecu

Secara harfiah, ‘stecu’ merupakan singkatan dari ‘stelan cuek’. Istilah ini menggambarkan gaya atau sikap seseorang yang tampak acuh, tenang, dan seolah tidak peduli terhadap sekitar.

Gaya seperti ini biasanya ditampilkan dengan tujuan tertentu, seperti untuk menjaga citra diri, terlihat lebih santai, atau bahkan untuk menutupi rasa cemas di dalam hati.

Dalam konteks percintaan, ‘stecu’ sering kali digunakan sebagai taktik untuk menguji ketulusan seseorang.

Seseorang yang bersikap cuek bisa saja sedang menunggu bukti nyata dari perhatian dan kesungguhan pasangannya.

Hal ini tercermin dalam lagu ‘Stecu Stecu’, di mana tokoh wanita dalam liriknya menggunakan sikap cuek untuk melihat seberapa besar usaha si pria dalam memperjuangkan cintanya.

Strategi ini dianggap sebagai cara untuk mengetahui seberapa serius lawan jenis menaruh hati.

Menariknya, meskipun menggunakan bahasa Indonesia, istilah ‘stecu’ ini memiliki nuansa lokal. Gaya berbahasanya terinspirasi dari dialek yang digunakan oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), lalu dipadukan dengan bahasa Indonesia sehari-hari.

Kombinasi ini menjadikan istilah ‘stecu’ terasa unik dan berbeda dari bahasa gaul pada umumnya.

Hal inilah yang turut menjadi daya tarik tersendiri, terutama di kalangan pengguna media sosial yang menyukai hal-hal autentik.

Jika dilihat dari sudut pandang psikologi, sikap ‘stecu’ bisa jadi merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri. Bersikap cuek sering kali dilakukan untuk menjaga harga diri atau menghindari rasa kecewa yang mendalam.

Di kalangan anak muda masa kini, sikap ‘stelan cuek’ ini mencerminkan dinamika yang kompleks dalam menjalin hubungan.

Ada keinginan untuk menjaga kesan agar tidak terlihat mudah didekati, tapi di sisi lain tetap ingin mendapat perhatian lebih.

Sikap seperti ini memperlihatkan adanya harapan bahwa pasangan atau orang yang didekati bisa menunjukkan kesungguhan yang lebih.

Oleh karena itu, arti ‘stecu’ bisa sangat bergantung pada situasi dan siapa yang menggunakannya.

Walaupun terkesan dingin, sikap ‘stecu’ tidak selalu bersifat negatif. Dalam beberapa situasi, bersikap tenang dan tidak terlalu terbuka bisa menjadi cara untuk melindungi diri sendiri dari kemungkinan terluka.

Namun, penting juga untuk menjaga keseimbangan. Jika terlalu cuek, seseorang bisa saja dianggap tidak peduli sama sekali dan justru memicu kesalahpahaman dalam hubungan.

Dalam sebuah hubungan, komunikasi yang terbuka tetap menjadi fondasi utama. Apa pun gaya pendekatannya, kejujuran tetap menjadi hal yang paling dibutuhkan oleh kedua belah pihak.

Asal usul ‘Stecu’

Membahas tentang asal usul kata ini tidak bisa dilepaskan dari sosok Faris Adam, seorang musisi asal NTT yang menciptakan dan menyanyikan lagu ‘Stecu Stecu’.

Lagu tersebut dirilis pada 5 Maret 2025 melalui kanal YouTube miliknya, @FarisAdamOfficial.

Lagu berdurasi hampir empat menit ini berhasil mencuri perhatian karena memadukan bahasa Indonesia dengan dialek Timor. Perpaduan ini memberikan nuansa lokal yang kuat dan memperkaya khasanah musik Indonesia.

Inspirasi lagu ini kemungkinan besar datang dari pengalaman pribadi Faris atau pengamatannya terhadap dinamika percintaan di lingkungan sekitarnya.

Lagu ini terasa dekat dengan realitas anak muda yang sering berjuang antara gengsi dan perasaan.

Melalui lagu tersebut, Faris tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa semangat kearifan lokal ke tengah arus budaya populer. Hal ini membuktikan bahwa musik daerah bisa tampil dan bersaing secara luas.

Keberhasilan lagu ‘Stecu Stecu’ menjadi viral menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia terbuka terhadap kekayaan budaya lokal, asalkan disampaikan dengan cara yang kreatif dan menyentuh kehidupan sehari-hari.

Lagu ini sekaligus membuktikan bahwa musik bisa menjadi media yang ampuh untuk memperkenalkan budaya daerah kepada khalayak luas.

Konten ini dihasilkan dari kecerdasan buatan (AI). Glance/InMobi tidak bertanggung jawab atas isi konten tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *