travel_and_lifestyle
Kampung Indonesia yang 'vibe'-nya kayak Kampung Seruni di film 'Jumbo'

Kampung Indonesia yang 'vibe'-nya kayak Kampung Seruni di film 'Jumbo'

Film animasi Jumbo yang baru-baru ini viral di Indonesia berhasil mencuri perhatian jutaan penonton, tak hanya lewat ceritanya yang mengharukan, tetapi juga lewat latar tempatnya: sebuah kampung fiktif bernama Kampung Seruni.
Dengan suasana rumah-rumah tua yang akrab, anak-anak yang bebas bermain di jalanan, sebuah bekas pabrik yang disulap menjadi markas, dan festival budaya yang semarak, Kampung Seruni terasa sangat hidup dan penuh kehangatan.
Menariknya, meskipun Kampung Seruni adalah hasil imajinasi kreator film ini, Indonesia sendiri memiliki banyak kampung nyata yang suasananya serupa. Berikut beberapa kampung di Indonesia yang vibe-nya bisa dibilang ‘sejiwa’ dengan Kampung Seruni.
Kampung Naga, Tasikmalaya
Terletak di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kampung Naga adalah contoh nyata sebuah komunitas yang mempertahankan tradisi leluhur di tengah dunia modern. Rumah-rumah kayu beratapkan ijuk tertata rapi di lereng bukit, dikelilingi sawah yang hijau membentang. Di sini, anak-anak bermain tanpa gadget, saling berkejaran di jalanan kecil, dan masyarakat hidup dalam harmoni dengan alam.
Meskipun Kampung Naga lebih tradisional dibandingkan Seruni yang sedikit lebih modern, kesan kekeluargaan, kedekatan antarwarga, dan kehangatan suasananya sangat mirip dengan yang tergambar dalam Jumbo. Ditambah lagi, berbagai upacara adat rutin digelar di sini, menciptakan semarak budaya seperti festival yang ada di Kampung Seruni.

Kampung Pelangi, Semarang
Dulu kawasan ini hanyalah permukiman biasa di daerah Wonosari, Semarang. Namun berkat kreativitas warganya, Kampung Pelangi bertransformasi menjadi destinasi wisata penuh warna. Setiap rumah dicat cerah dengan berbagai mural yang menarik, menjadikan suasana kampung terasa hidup dan penuh semangat.
Seperti di Kampung Seruni, anak-anak di Kampung Pelangi bisa bermain di jalanan yang aman dan nyaman. Selain itu, kekompakan warga dalam menjaga dan mempercantik kampung mereka mencerminkan nilai gotong royong yang kuat, sebuah nuansa yang juga terasa kental di film Jumbo.
Kampung Lawas Maspati, Surabaya
Di tengah hiruk-pikuk kota Surabaya, Kampung Lawas Maspati menjadi oase yang menenangkan. Kampung ini mempertahankan nuansa klasik dengan rumah-rumah tua bergaya kolonial dan gang-gang kecil yang bersih. Warga setempat aktif menghidupkan kampung dengan berbagai kegiatan budaya dan sosial, mulai dari permainan tradisional, pertunjukan musik, hingga pameran seni lokal.
Bekas bangunan bersejarah di sini, seperti sumur tua dan sisa-sisa arsitektur masa lampau, mengingatkan pada bekas pabrik di Kampung Seruni yang menjadi pusat kegiatan Jumbo dan teman-temannya. Kehangatan interaksi antarwarga juga terasa sangat kuat, seakan setiap orang adalah keluarga.

Kampung Batik Kauman
Kampung Batik Kauman bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga pusat budaya batik yang sudah ada sejak abad ke-19. Rumah-rumah di sini mempertahankan desain tradisional, dengan sentuhan kolonial yang membuat suasana kampung terasa nostalgik.
Di Kauman, semangat kebersamaan juga terasa dalam setiap kegiatan, terutama saat ada festival batik atau pameran seni lokal. Suasana ini selaras dengan perayaan budaya yang membuat Kampung Seruni terasa hidup dalam film Jumbo. Selain itu, keberadaan workshop-workshop kecil di rumah-rumah warga mirip dengan gagasan tentang ruang-ruang komunitas di Kampung Seruni.
Kampung Tridi, Malang
Kampung Tridi, yang terletak di kawasan Jodipan, Malang, dikenal dengan rumah-rumah berwarna-warni dan berbagai lukisan tiga dimensi di dinding rumah. Ini bukan hanya soal estetika: di balik mural-mural ceria itu, ada semangat perubahan kolektif dan rasa kebersamaan yang tinggi antarwarga.
Kampung ini menghadirkan suasana yang sangat ramah untuk anak-anak dan keluarga, di mana mereka bebas bermain sambil dikelilingi warna-warna ceria, mengingatkan pada suasana seru dan penuh warna festival budaya di Kampung Seruni.

Melalui Jumbo, Kampung Seruni menjadi simbol tentang pentingnya komunitas, kebersamaan, dan kebahagiaan sederhana di tengah modernitas. Apa yang terasa fiktif di layar sebenarnya sangat mungkin ditemui di berbagai sudut Nusantara.
Banyak kampung di Indonesia masih menjaga nilai-nilai sosial yang hangat, di mana anak-anak bebas bermain, warga hidup saling mengenal, dan tradisi budaya tetap dirayakan.
Kampung-kampung ini membuktikan bahwa pesona sebuah tempat tidak hanya terletak pada bangunan atau keindahan alamnya, tetapi terutama pada hubungan manusia yang ada di dalamnya.
Suasana hangat, gotong royong, serta semangat merayakan kehidupan bersama adalah denyut nadi yang membuat kampung-kampung seperti Kampung Seruni terasa begitu hidup — di film, maupun di dunia nyata.
Konten ini dihasilkan dari kecerdasan buatan (AI). Glance/InMobi tidak bertanggung jawab atas isi konten tersebut.