Berlian menjadi topik perbincangan hangat belakangan ini. Baru-baru ini, Reza Artamevia datang ke DPR untuk menceritakan bagaimana ia dituduh menjual berlian palsu.

Berlian sendiri telah lama menjadi salah satu perhiasan paling mewah dan diinginkan di dunia. Namun, untuk mendapatkan berlian, penambangan yang berdampak besar pada lingkungan sering kali diperlukan.

Dengan perkembangan teknologi, sekarang ada perhiasan alternatif yang lebih ramah lingkungan, yaitu berlian laboratorium atau yang dikenal juga sebagai ‘lab grown diamond.’

Berlian laboratorium merupakan batu permata yang diproduksi di dalam laboratorium dengan teknologi canggih yang meniru proses alami pembentukan berlian di dalam Bumi.

Ada dua metode utama yang digunakan dalam pembuatan berlian laboratorium, yaitu High Pressure High Temperature (HPHT) atau tekanan serta suhu tinggi.

Metode lainnya adalah serta Chemical Vapor Deposition (CVD) atau pengendapan uap kimia. Kedua metode tersebut akan menghasilkan berlian yang sangat serupa dengan batu permata alami.

Teknologi laboratorium memungkinkan berlian terbentuk dalam waktu lebih singkat dibandingkan dengan proses alami yang memakan jutaan tahun.

Meskipun berlian laboratorium dan berlian alami memiliki kemiripan dari segi tampilan, ada beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya. Salah satu perbedaan utama adalah proses pembentukan.

Berlian alami terbentuk di dalam lapisan dalam Bumi yang terkena tekanan dan suhu tinggi selama jutaan tahun.

Proses alami ini seringkali menghasilkan kekurangan yang memberikan pola unik yang dikenal oleh para gemolog. Banyak berlian alami yang bentuknya tidak beraturan.

Di sisi lain, berlian laboratorium dibuat di lingkungan terkontrol, sehingga cenderung memiliki kejernihan lebih baik. Pola yang dihasilkan pun lebih teratur dan seragam.

Untuk membuktikan keaslian berlian laboratorium, sertifikat dapat diberikan oleh lembaga gemologi seperti Gemological Institute of America (GIA).

Namun, sertifikat untuk berlian laboratorium biasanya mencakup informasi tambahan yang mengindikasikan bahwa berlian tersebut buatan manusia.

Hal ini penting untuk membedakan antara berlian laboratorium dan berlian alami. Biar bagaimana pun, kedua batu permata itu berbeda meski tampak serupa.

Selain itu, warna juga menjadi perbedaan antara berlian laboratorium dan berlian alami. Berlian alami memiliki beragam warna.

Berlian berwarna sering kali lebih berharga dan langka sehingga harganya cenderung lebih mahal. Warna berlian alami dipengaruhi oleh elemen-elemen selama proses pembentukan.

Di sisi lain, berlian laboratorium cenderung memiliki warna lebih jernih. Produsen dapat mengendalikan warna dengan menambahkan atau menghilangkan elemen-elemen tertentu selama proses produksi.

Salah satu keunggulan berlian laboratorium adalah ramah lingkungan. Dalam proses produksinya, penambangan yang merusak lingkungan tidak diperlukan.

Meskipun berlian laboratorium memiliki banyak keuntungan, berlian alami tetap menjadi pilihan yang sangat diinginkan dalam dunia perhiasan.

Banyak orang merasa lebih puas ketika mengenakan berlian alami. Mereka menganggap bahwa berlian laboratorium bukan batu permata sungguhan.

Namun, ada pula orang yang memilih berlian laboratorium. Selain karena ramah lingkungan, harga berlian laboratorium lebih murah.

Perdebatan antara berlian alami dengan buatan laboratorium bukan soal asli atau palsu, melainkan lebih ke gengsi dan kepuasan saat memakainya.

Konten ini dihasilkan dari kecerdasan buatan (AI). Glance/InMobi tidak bertanggung jawab atas isi konten tersebut.